Sabtu, 31 Januari 2009

SAAT-SAAT INDAH

Saat-saat Indah

Terkadang ada saat-saat dalam hidup
ketika engkau merindukan seseorang
begitu dalam, hingga engkau ingin mengambilnya dari
angan-anganmu,
lalu memeluknya erat-erat!

Ketika pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain
terbuka;
tetapi, seringkali kita memandang terlalu lama
pada pintu yang tertutup hingga kita tidak melihat
pintu yang lain,
yang telah terbuka bagi kita.

Jangan percaya penglihatan; penglihatan dapat menipu.
Jangan percaya kekayaan; kekayaan dapat sirna.
Percayalah pada dia yang dapat membuatmu tersenyum,
sebab hanya senyumlah yang dibutuhkan
untuk mengubah hari gelap menjadi terang.

Carilah dia, yang membuat hatimu tersenyum.
Angankan apa yang engkau ingin angankan;
pergilah kemana engkau ingin pergi;
jadilah seperti yang engkau kehendaki,
sebab hidup hanya satu kali dan
engkau hanya memiliki satu kesempatan
untuk melakukan segala hal yang engkau ingin lakukan.

Semoga engkau punya cukup kebahagiaan untuk membuatmu
tersenyum,
cukup pencobaan untuk membuatmu kuat,
cukup penderitaan untuk tetap menjadikanmu manusiawi,
dan cukup pengharapan untuk menjadikanmu bahagia.

Mereka yang paling berbahagia tidaklah harus
memiliki yang terbaik dari segala sesuatu;
mereka hanya mengoptimalkan
segala sesuatu yang datang dalam perjalanan hidup
mereka.

Masa depan yang paling gemilang akan selalu dapat
diraih dengan melupakan masa lalu yang kelabu;
engkau tidak akan dapat maju dalam hidup hingga
engkau melepaskan segala kegagalan dan sakit hatimu.

Ketika engkau dilahirkan, engkau menangis
sementara semua orang di sekelilingmu tersenyum.
Jalani hidupmu sedemikian rupa, hingga pada akhirnya
engkaulah satu-satunya yang tersenyum
sementara semua orang di sekelilingmu menangis.

Selasa, 20 Januari 2009

ALLAH MEMANGGIL KITA 3 KALI

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh..

Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup
Saat itu, Dhuha, hari terakhir aku di Masjid Nabawi untuk menuju Makah........ , aku bertanya pada Ibu, Ibu adalah pemilik Maknah Tour Travel dimana saya bergabung untuk Umrah di bulan July 2007 yang lalu.
„Ibu, kataku, ada cerita apa yang menarik dari Umrah....? (Maklum, ini pertama kali aku ber Umrah).

Dan Ibu memberikan Tausyiahnya.
Kebetulan umrahku dimulai di Madinah selama 4 hari, baru ke Makah.
Tujuannya adalah mendapatkan saat Malam Jumat di depan Kabah.
Ibu berkata...' , * Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup*
Keningku berkerut.... ....'Sedikit sekali Allah memanggil kita..?'
Ibu tersenyum. 'Iya, tahu tidak apa saja 3 panggilan itu..?'
Saya menggelengkan kepala.
'Panggilan pertama adalah* **Azan*', ujar Ibu.
'Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar.
Ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah. Tetapi Allah masih fleksibel, Dia tidak 'cepat
marah' akan sikap kita. Kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas. Allah tidak marah seketika. Dia masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatNya itu
menjawab panggilan Azan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti'.

Saya terpekur..... .mata saya berkaca-kaca. Terbayang saya masih melambatkan sholat karena meeting lah, mengajar lah, dan lain lain. Masya Allah.......


Ibu melanjutkan, Panggilan yang kedua adalah Panggilan* Umrah/Haji*
Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya dengan panggilan yang halus dan sifatnya 'bergiliran' . Hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain. Jalan nya bermacam-macam. Yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak merencanakan, ternyata akan pergi, ada yang memang merencanakan dan terkabul. Ketika kita mengambil niat Haji / Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan 'Labaik Allahuma Labaik/ Umrotan', sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang ke dua.

Saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali. Allah berkata, laksanakan Haji / Umrah bagi yang mampu'. Mata saya semakin berkaca-kaca. ........Subhanal lah......
.saya datang menjawab panggilan Allah lebih cepat dari yang saya rancangkan.. ..Alhamdulill ah...

'Dan panggilan ke-3', lanjut Ibu, 'adalah* KEMATIAN*.
Panggilan yang kita jawab dengan amal kita. Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda tanda
secara langsung, dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Karena itu , manfaatkan waktumu sebaik-baiknya. ..Jawablah 3 panggilan Allah dengan
hatimu dan sikap yang Husnul Khotimah.... .......Insya Allah syurga adalah balasannya.. ...'
** Mata saya basah di dalam Masjid Nabawi , saya sujud bertaubat pada Allah karena kelalaian saya dalam menjawab panggilanNya. ....Kala itu hati saya makin yakin akan kebesaranNya, kasih sayangNya dan dengan
semangat menyala-nyala, saya mengenakan baju Ihram dan berniat.....
....Aku menjawab panggilan UmrahMu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam........ **